Kesulitan dalam belajar Kimia Kelas 10 SMA tentang Larutan Elektrolit?. Disini terdapat powerpoint yang telah dibuat . Semoga dapat bermanfaat untuk lebih mengenal dunia tumbuhan 🙂 Continue reading “Larutan Elektrolit”
Blog
Wawancara “Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern”
Mau tau format laporan wawancara seperti apa? Mari download link yang disediakan dibawah ini..semoga bermanfaat….maaf kalo masih ada nama kelompok yang tercantum….. 😀 Continue reading “Wawancara “Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern””
Planparalel
Keunikan Plan Parallel terletak pada kemampuannya menggeser sinar (d).
d = pergeseran sinar;t=tebal plan parallel;N=garis normal; i1 = sudut datang bidang bias pertama; r1 = sudut bias bidang bias pertama
Bagaimana cara menemukan rumus pergeseran sinar (d) ?
Perhatikanlah !!!
1.Amatilah segitiga ABC!
Sudut ACB = 90 derajat, karena merupakan garis normal. Jadi sisi AB nya sebagai sisi miring.
AC/AB = cos r1
AB = AC/cos r1 ………( Persamaan 1)
2. Amatilah segitiga ABD!
Sudut ADB = 90 derajat , Jadi sisi AB nya sebagai sisi miring juga.
DB/AB = sin X
AB = DB/sin X ………( Persamaan 2)
3.Amatilah titik A !
Sudut i1 = r1 + X ( karena sudut bertolak belakang)
X = i1 – r1 …..(Persamaan 3)
4. Amatilah gambar keseluruhan!
Ternyata AC = t ( tebal plan pararel)
DB = d ( pergeseran sinar)
5. Dari persamaan 1, 2 dan 3 dapat diturunkan sebagai berikut:
DB/sin X = AC/cos r1
d/sin (i1-r1)= t/cos r1
d = {t.sin (i1-r1)}/cos r1
Prisma
Keunikan Prisma adalah dapat menyimpangkan arah berkas cahaya. Penyimpangan arah tersebut dinamakan sudut deviasi (δ)
Keterangan Gambar:
Jika tanpa prisma arah awal sinar adalah arah 1 tetapi karena ada prisma arah sinar menyimpang ke arah 2.Sudut penyimpangan dinamakan sudut deviasi (δ)
Dirumuskan δ = (i1 + r2) – β
Mengapa dirumuskan demikian ?
MARI KITA BAHAS….
Perhatikan Gambar berikut.

Keterangan Gambar:
δ : sudut deviasi
β : sudut puncak prisma.(sudut pembias)
i1 : sudut datang bidang bias pertama
i2 : sudut datang bidang bias kedua.
r1 : sudut bias bidang bias pertama
r2 : sudut bias bidang bias kedua.
N: garis normal
Simbol – simbol lain, digunakan untuk membantu menjelaskan pembuktian
Langkah pembuktian pertama adalah
Perhatikan segi empat PQRS. Sudut PSR dan Sudut PQR adalah 90
β = i2 + r1 karena merupakan sudut dari garis normal (N).
Ingat , jumlah sudut dalam segi empat adalah 360 , sehingga:
< SPQ + <=”” qrs=”360″ < SPQ + 90 + 90 + < QRS = 360
< SPQ + < QRS = 360 – 180 = 180 Karena < SPQ = β ; < QRS = α maka
β + α = 180 ………….( persamaan 1)
Perhatikan segitiga SQR. Ingat jumlah sudut dalam segitiga adalah 1800 . sehingga
i2 + r1 + α = 180
α = 180 – ( i2 + r1 ) ……(persamaan 2)
Substitusikan persamaan 2, ke persamaan.1. akan diperoleh:
β + 180 – ( i2 + r1 ) = 180
β = 180 – { 180 – ( i2 + r1 )}
β = i2 + r1 ………………… terbukti !!! …………( persamaan 3)
Langkah pembuktian kedua adalah
δ = (i1 + r2) – ( i2 + r1 )
Perhatikan sudut δ, ia berpelurus dengan sudut θ, sehingga persamaan menjadi:
δ + θ = 180 ….( Pers. 4 )
Perhatikan segitiga SQδ , jumlah sudut dalamnya adalah 180 , sehingga menjadi:
λ + γ + θ = 180 ….( Pers. 5 )
dari pers 4 dan pers 5 akan diperoleh:
λ + γ + θ = δ + θ
λ + γ = δ………(Pers. 6)
Perhatikan titik S, karena sudut bertolak belakang sama besar maka:
r1 + γ = i1 atau γ = i1 – r1 ………(Pers 7)
Perhatikan titik Q, karena sudut bertolak belakang sama besar maka:
i2 + λ = r2 atau λ = r2 – i2 ………(Pers 8)
Dari (pers 6) , (pers 7) dan (pers.8) akan diperoleh:
( r2 – i2 ) + ( i1 – r1 ) = δ
atau
r2 – i2 + i1 – r1 = δ
r2 + i1 – i2 – r1 = δ
( r2 + i1 ) – ( i2 + r1 ) = δ , terbukti !! …….(Pers 9)
Subtitusikan Pers.3 ke pers 9 ,
δ = (r2 + i1 ) – β
Deviasi Minimum (m ) : sudut deviasi yang terkecil yang dapat terbentuk.
Deviasi Minimum(m ) terjadi jika r2 = i1 dan i2 = r1
Jika Hukum Snellius diterapkan pada bidang bias 1, maka
nu sin i1 = nk sin r1
nu sin ( ) = nk sin ( ) ….. mampu membuktikan????
Jika sudut puncak merupakan sudut sempit /kecil ( paralaks), maka
m = (nk – 1 ) β ….. mampu membuktikan????
nu : indeks bias udara
Cerita 4 buah Lilin
Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka Continue reading “Cerita 4 buah Lilin”



